Rantis Ringan dan Kuat Khas USOCOM

Rantis Ringan dan Kuat Khas USOCOM


Pasukan khusus AS selama ini telah lama mengoperasikan Ground Mobility Vehicle (GMV) yang dikembangkan dari rantis Humvee versi M1025 dan M1113. Keduanya dimodifikasi untuk mengurangi bobot dan mendapat kelengkapan khusus untuk bisa beroperasi secara mandiri.
Pengembangan desainnya didasarkan pengalaman yang diperoleh dalam operasi Badai Gurun 1991. Namun pada kenyataannya kendaraan yang mendapat julukan Dumvee (Desert Humvee) ini masih dianggap berat dan kurang gesit.
Untuk itu pada Juni 2012 lalu, US Special Operations Command (USOCOM) mengajukan proposal GMV 1.1 sebagai penggantinya.
Flyer ALSV
Flyer ALSV 

Permintaan mereka, kendaraan ini harus lebih ringan, cepat, lincah, dan bisa melahap segala medan mulai dari gurun, pegunungan, dan daerah bersalju. Dilengkapi peralatan komputasi dan komunikasi terkini, GMV 1.1 juga harus bisa diangkut lewat udara dan beroperasi mandiri sampai garis belakang musuh dengan sesekali mendapat pasokan perbekalan dari udara.
Kompetisi awal pengadaan GMV 1.1 melibatkan banyak pemain, yakni Northrop Grumman dengan MAV-L, AM General mengajukan Humvee GMV yang dirancang ulang, dan HDT Global dengan RTV Storm.
Lalu ada juga Oshkosh S-ATV, Navistar yang mengajukan SOTV, dan General Dynamics dengan Flyer ALSV. Dalam berjalannya waktu, tiga kontestan dipilih untuk maju lebih lanjut menyempurnakan prototipenya yakni Northrop Grumman, AM General dan Navistar SOTV.
Semula pengumuman pemenang GMV 1.1 akan dilakukan pada Mei 2013, namun diundur hingga bulan Agustus dengan memutuskan General Dynamic sebagai pemenang.
Keputusan ini mendapat protes keras dari dua kontestan yang kalah. General Dynamic mendapat kontrak sebesar 562 juta dolar untuk membangun 1.300 rantis hingga tahun 2020 dengan biaya per unit tidak boleh melebihi 350.000 dolar yang akan dibuat di pabriknya di St Petersburg, Florida.
Dalam mengembangkan Flyer ALSV (Advanced Light Strike Vehicle), General Dynamics Corp. Ordnance and Tactical Systems (GDOTS) bekerja sama dengan Flyer Defense LLC (anak perusahaan Marvin Group). Perusahaan ini sebelumnya telah berpengalaman dalam membuat Fast Attack Vehicle Flyer 4×4.
Kendaraan ini dimodifikasi agar bisa memenuhi spesifikasi yang diajaukan SOCOM. Kendaraan akan diawaki oleh lima prajurit yang mampu menjelajah hingga rentang jarak operasi 275 km, dan kecepatan maksimum jalan rata 136 km/jam.
Untuk menjaga bobot agar ringan, kendaraan didesain telanjang alias kabin terbuka dengan menggunakan rangka baja ringan tubular. Di bagian bak belakang, depan, dan samping bodi disediakan tempat dan dudukan untuk menyimpan bahan bakar ekstra, amunisi, dan perlengkapan lain sesuai misi dengan kapasitas hingga 3.400 kg.
Persenjataan yang bisa diusung Flyer adalah senapan mesin M2 kaliber .50, M240, M249 serta AGL Mk 19 atau Mk 47 kaliber 40mm. Senjata ini dipasang pada tiang yang menyembul dari tengah kabin.
Juga tersedia dua dudukan senapan mesin di samping kabin dan dilengkapi pelontar granat asap. Berat total kendaraan tanpa beban bawaan hanya 2.041 kg agar bisa diangkut pesawat tiltrotor V-22 Osprey, helikopter CH-47 dan CH-53.
Untuk menjaga harga per unit tetap murah, Flyer ALSV mengandung 80% komponen siap pakai yang tersedia atau kompatibel dengan milik Humvee.
Untuk penggeraknya, Flyer menggunakan mesil diesel 1.900 cc yang menghasilkan daya 160 hp dengan sistem transmisi enam percepatan. Dengan kecepatan jelajah 65 km/jam, maka satu galon BBM bisa menempuh jarak 38,6 km. Flyer juga mudah untuk ditangani dan diperbaiki oleh pasukan kala dinas lapangan. Rangga Baswara/Remigius S.
Sumber : http://angkasa.co.id/

Tidak ada komentar:
Write Comments

Interested for our works and services?
Get more of our update !