Tampilkan postingan dengan label Eropa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Eropa. Tampilkan semua postingan

Kapal Selam Antey Rusia Dipersenjatai dengan Sistem Rusal Kalibr

Kapal Selam Antey Rusia  Dipersenjatai  Sistem Rudal Kalibr


Proyek 949A, kapal selam tenaga nuklir Rusia, Antey, akan kembali dipersenjatai dengan sistem rudal Kalibr setalah modernisasi besar-besaran di galangan kapal Zvezda, Rusia Timur Jauh. Hal tersebut diterangkan oleh Deputi Menteri Pertahanan Rusia, Yuri Borisov, Selasa (7/3/2017) seperti dikutip TASS.
Kapal Selam Antey Rusia
Kapal Selam Antey Rusia 

“Galangan Kapal Zvezda melakukan modernisasi besar-besaran pada kapal selam nuklir Proyek 949A, termasuk pergantian persenjataan dengan komplek rudal Kalibr dan juga pergantian navigasi, life support serta sistem lainnya,” jelas Borisov.
Secara keseluruhan, Rusia telah membangun 11 Proyek 949A kapal selam Antey. Delapan diantaranya masih tetap dioperasionalkan oleh Angkatan Laut Rusia. Masing-masing kapal selam telah mengalami perubahan dengan bobot 24.000 ton, dipersenjatai dengan 24 peluncur rudal jelajah Granit serta enam tabung torpedo.
CEO Rubin Central Design Bureau for Marine Engineering Rusia, Igor Vilnit mengatakan bahwa seluruh kapal selam jenis ini yang dioperasionalkan oleh Angkatan Laut anak menjalani modernisasi.

Israel ingin Beli Pesawat Tempur Boeing F-15 yang Telah Diupgrade

Israel ingin Beli Pesawat Tempur Boeing F-15 yang Telah Diupgrade

Pesawat Tempur Boeing F-15
Pesawat Tempur Boeing F-15 

Israel kemungkinan akan membeli satu skuadron Boeing F-15 yang telah diupgrade dan juga memiliki rencana untuk membeli helikopter Sikorsky-Lockheed Martin CH-53K atau Boeing CH-47 Chinook.
Sebagian besar dana untuk pengadaan tersebut berasal dari bantuan Amerika Serikat sebesar $3,33 miliar yang dialokasikan untuk proyek F-35 dan persediaan rudal, Globes melaporkan kemarin (08/03).
Israel sedang bersiap untuk dua kesepakatan besar dengan AS, termasuk pengadaan pesawat yang direncanakan untuk memperbaharui inventori pesawat tempur dan helikopter angkut negara itu. Israel memutuskan untuk membeli pesawat sebanyak dua skuadron, menyusul pembentukan satu skuadron pesawat stealth F-35 Adir.
Angkatan Pertahanan Israel (IDF) telah menerima F-35 pertamanya pada bulan Desember lalu. Anggaran yang rinci untuk membeli pesawat tersebut akan menjadi jelas setelah anggaran dibagi dalam rangka rencana multi-years Gideon dan awal pelaksanaan perjanjian bantuan baru pada tahun 2018.
Angkatan udara Israel sudah lama ingin mengganti F-15-nya, dengan versi yang lebih baik dari pesawat itu yang dilengkapi dengan sistem radar canggih active electronically scanned array (AESA). Pesawat tersebut tidak memiliki kemampuan stealth, tetapi dapat membawa muatan lebih besar dan memiliki kemampuan serang yang tinggi. Pesawat itu dapat dioperasikan oleh awak dua orang, yang merupakan suatu keuntungan dalam misi yang kompleks. Selain itu, pesawat tempur dua mesin dapat terus beroperasi bahkan ketika salah satu mesinnya mengalami kerusakan.
F-15 yang baru akan berharga $100 juta per pesawat. Pesawat-pesawat itu lebih canggih dari F-15 yang dibeli oleh Arab Saudi dan Qatar dari AS dalam beberapa tahun terakhir.
Mantan perwira senior AU Israel menjelaskan bahwa minat terhadap F-15 yang baru didasarkan pada keyakinan bahwa IDF tidak bisa mengandalkan hanya satu jenis pesawat.
Sumber : http://defenseworld.net/

Rusia Siapkan Pesawat Peringatan Dini A-50U AEW Terbaru

Rusia SiapkanPesawat Peringatan Dini A-50U AEW Terbaru


Demi membangun kekuatan udara yang memiliki daya pukul terintegrasi, Angkatan Udara Rusia belum lama ini telah menerima empat unit pesawat peringatan dini (Airborne Early Warning/AEW), A-50U. Pesawat itu sudah menjalani program peningkatan kemampuan.
Empat pesawat A-50U AEW yang sudah siap menjalankan misi terbang tempur secara maksimal itu menjalani upgrade di Beriev Aircraft Company yang berlokasi di kawasan Taganrog.
Komponen-komponen A-50U yang dimodernisasi antara lain radar baru, peningkatan kemampuan beban maksimal saat lepas landas, dan peningkatan jelajah terbang.
Sistem avionik juga diganti menjadi sistem serba digital, kemampuan mendeteksi target juga ditingkatkan agar lebih akurat.

Pesawat Peringatan Dini A-50U AEW
Pesawat Peringatan Dini A-50U AEW 
Perangkat avionik yang serba digital tersebut disuplai oleh Vega Radio Engineering Corporation JSC.
Selain bertugas mendeteksi target di udara, A-50U juga bertugas menentukan mana pesawat lawan dan kawan serta menjadi pesawat komando dan komunikasi.
A-50U juga berperan sebagai pesawat pemandu bagi jet-jet tempur yang sedang mengincar sasaran baik di udara, laut, maupun darat.
Tidak hanya perangkat avionik dan komponen yang diperbaharui, ruang istirahat kru pesawat, toilet, dan fasilitas lainnya juga turut direnovasi. Tujuannya agar A-50U menjadi pesawat AEW yang nyaman untuk misi penerbangan jarak jauh.
Beriev Aircraft Company dan partnernya, Vega Radio Engineering Corporation sebenarnya tidak hanya melakukan program upgrade untuk pesawat AEW.
Sejak 2016 lalu, kedua industri pertahanan itu bahkan sudah menyiapkan model pesawat Airborne Early Warning and Control System (AWACS) terbaru dengan teknologi radar AESA.
Pesawat bernama A-100 Premier itu rencananya akan terbang perdana pada tahun 2018 mendatang. Agustinus Winardi
Sumber : http://angkasa.co.id/

Typhoon Inggris Hampir Tembak Jatuh Pesawat Sipil

Typhoon Inggris Hampir Tembak 
Jatuh Pesawat Sipil

Tak berselang lebih dari satu bulan, insiden pencegatan pesawat sipil oleh pesawat tempur Eurofighter Typhoon milik AU Inggris terulang lagi.
Kali ini yang hampir menjadi bulan-bulanan Typhoon adalah sebuah pesawat kargo Saab 340 yang dioperasikan oleh salah satu perusahaan kargo di Rumania.
Pesawat itu terbang dari Bucharest, Rumania. Begitu masuk wilayah udara Inggris, pihak pengatur lalu lintas penerbangan di wilayah Birmingham, Inggris tidak dapat berkomunikasi dengan kru pesawat.
Petugas lalu lintas penerbangan, menurut keterangan yang dikutip BBC juga tidak bisa mengidentifikasi pesawat asing itu.


Typhoon
Typhoon  

Sesuai prosedur, AU Inggris langsung mengaktifkan ‘Quick Reaction Alert’ dan langsung menerbangkan dua unit Typhoon dari pangkalan Coningsby di Lincolnshire.
Tidak cuma Typhoon, pihak berwenang setempat juga meminta pesawat tanker A330 Voyager terbang dan bersiaga jika sewaktu-waktu Typhoon harus mengisi bahan bakar di udara.
“Kami bisa menjelaskan, satu unit Saab 340 yang berisi tiga kru terbang dari Bucharest menuju Birmingham telah mengalami masalah komunikasi. Sesuai prosedur operasi, pesawat militer dikerahkan untuk mengawal pesawat itu hingga mendarat di bandara Birmingham,” ujar salah seorang juru bicara Bandara Internasional Birmingham, Selasa (7/3/2017).
Menurut data Departemen Pertahanan Inggris, AU Inggris cukup sering mengaktifkan ‘Quick Reaction Alert’ sebagai tanda adanya penerbangan tanpa izin.
Tahun 2015 lalu tercatat ada 12 penerbangan sipil yang dicegat oleh pesawat-pesawat tempur Inggris.

Remigius Septian
Sumber : http://angkasa.co.id/

Low CBR Test, Uji Take off and Landing Airbus A400M

Low CBR Test, Uji Take off and Landing Airbus A400M 


Adalah wajar bila setiap manufaktur pesawat angkut taktis/strategis mengedepankan bahwa produk yang mereka tawarkan punya kemampuan plus-plus. Selain handal dari aspek permesinan, endurance, payload, dan jarak jangkau, kriteria pesawat angkut militer juga harus mampu beradaptasi pada landasan yang tidak beraspal, maklum misi militer menuntut pesawat angkut yang tangguh dan tidak ‘manja’ dalam gelar operasinya.


 low CBR (California Bearing Ratio) test
Low CBR (California Bearing Ratio) Test 

Ada yang menarik dalam sambutan pada acara press tour Airbus A400M Atlas di Lanud Halim Perdanakusuma, Senin (6/3/2017). Di ruang briefing, pihak Airbus Defence and Space (ADS) selaku penyelenggara menempatkan backdrop poster A400M yang sedang melakukan pendaratan di landasan pasir. Ini seolah ADS ingin mengambarkan kemampuan A400M dalam melakukan pendaratan dan tinggal lansas dari runway yang dipersiapkan secara darurat. Wing Commander Simon Boyle, selaku Komandan Skadron 70 Royal Air Force (RAF), dalam kata sambutannya juga menyebut bahwa salah satu keunggulan A400M terletak pada kemampuan landing gear-nya yang adaptif pada landasan berjarak pendek dan tidak beraspal.
Dan merujuk ke tahapan yang telah dijalani Airbus A400M, serankaian test tinggal landas dan mendarat di landas pacu tanpa aspal dilalui untuk mendapatkan sertifikasi. Seperti pada bulan Agustus 2016, bertempat di Woodbridge, Inggris, ADS yang menggunakan seri A400M MSN2 berhasil melakukan uji pendaratan dan tinggal landas di landasan pasir (sand runway) . A400M dengan empat mesin turbo propeller mampu melaksanakan taxiing maneuvers. Sebelum pelaksanaan uji coba di Woodbridge, secara khusus landasan telah dipersiapkan oleh personel Zeni dari British Army’s 23 Parachute Engineer Regiment.
Bagi pihak ADS, penggelaran landing strip berpasir di Woodbridge akan menjadi panduan teknis dalam penggeralan operasi A400M untuk seluruh operator. Meski berupa landasan pasir, kepadatan dan kekuatan tanah ikut diperhitungkan secara matang, seperti kombinasi bahan krikil dan tanah liat untuk mewujudkan permukaan landasan yang lembut bagi roda pesawat. Maklum yang bakal mendarat adalah pesawat dengan 12 roda berbobot 123 ton. Proses ini juga disebut sebagai low CBR (California Bearing Ratio) test. CBR test adalah engujian pada tanah yang dilakukan dengan cara pembebanan penetrasi tanah yang dilakukan dalam laboratorium ataupun di lapangan. Uji CBR ini berguna untuk membuat perencanaan ketebalan lapisan perkerasan. Metode ini digunakan untuk menentukan lapisan tambahan (overlay) serta perkerasan lentur (Flexible Pavement) suatu jalan. Dalam pengujian di landasan berpasir, A400M hanya membutuhkan panjang landasan 1.600 meter.
Beraksi di landasan rumput.
Sebelum proses uji di landasan berpasir, sebelumnya Airbus A400M juga telah melaksanakan uji coba tinggal landas dan mendarat di landasan rumput di Écury, Perancis pada tahun 2015. Bagi konsep gelaran pesawat angkut militer di Indonesia, kemampuan mendarat di landasan non aspal jelas menjadi poin penting dalam pertimbangan pengadaan pesawat angkut berat untuk TNI AU.

 (Haryo Adjie)
Sumber : http://www.indomiliter.com/

Turki Pesan Kendaraan Serbu Amfibi Baru

Turki Pesan Kendaraan Serbu Amfibi Baru

Perusahaan Turki FNSS Savunma akan mengembangkan kendaraan serbu amfibi baru Zırhlı Amfibi Hücum Aracı (Zaha) untuk digunakan pada kapal serbu amfibi LHD baru TCG Anadolu.
Menurut Kantor Wakil Menteri untuk Industri Pertahanan Kementerian Pertahanan Nasional Turki, Turki telah memberikan kontrak kepada FNSS Savunma untuk membangun 23 kendaraan amfibi serbu lapis baja, 2 kendaraan komando serbu amfibi dan 2 kendaraan rescue serbu amfibi untuk Angkatan Bersenjata Turki.

Zırhlı Amfibi Hücum Aracı (Zaha)
Zırhlı Amfibi Hücum Aracı (Zaha) 
Kendaraan serbu amfibi baru Zaha akan digunakan untuk mendaratkan elemen serbu darat pasukan pendaratan dan peralatannya dalam sekali angkut dari kapal serbu dalam operasi amfibi untuk tujuan operasi didarat dan untuk melakukan operasi mekanis dan dukungan tempur terkait dalam operasi mekanis lanjutan dipantai.
Kendaraan serbu amfibi baru Turki Zaha kemungkinan dikembangkan dari chassis kendaraan tempur Kaplan. Kaplan memiliki siluet yang rendah dengan 6 road wheel pada tiap rantainya, memiliki kemampuan beroperasi dalam kondisi cuaca panas/dingin, pada kecepatan tinggi tidak hanya pada jalanan aspal dan jalan raya, tetapi juga di tanah lunak, berlumpur dan medan kasar.
Sumber : http://defence-blog.com/

Jerman Beli UAS Northrop Grumman MQ-4C Triton

Jerman Beli UAS Northrop Grumman MQ-4C Triton


Menurut Reuters mengutip sumber-sumber kementerian pertahanan Jerman, kementerian pertahanan Jerman telah memutuskan untuk membeli sistem udara tak berawak (unmanned air systems - UAS) buatan Northrop Grumman MQ-4C Triton untuk menggantikan Euro Hawk yang berbasis RQ-4A, yang dibatalkan oleh Berlin pada Mei 2013. Sensor untuk pesawat baru tersebut akan dibangun oleh Airbus, seperti yang direncanakan di bawah program sebelumnya, kata sumber-sumber. Jumlah pesawat yang akan dibeli belum diungkapkan tapi Jerman sebelumnya telah merencanakan untuk membeli lima pesawat tak berawak Euro Hawk.
MQ-4C Triton
MQ-4C Triton 

MQ-4C Triton mampu memberikan intelijen, pengawasan dan pengintain (intelligence, surveillance, and reconnaissance - ISR) secara terus-menerus dalam jangkauan 2.000 mil laut (3.704 km) dengan menggunakan muatan misi multi-sensor termasuk radar maritim, electro-optical/infrared (EO/IR), Electronic Support Measures (ESM), Automatic Identification System (AIS) dan relai komunikasi.
Angkatan Laut AS berencana untuk memesan total 68 pesawat tanpa awak tersebut dari Northrop Grumman, dan pesawat pertama rencananya operasional pada 2017. MQ-4C Triton akan dioperasikan dekat garis depan dari pangkalan darat dan dilengkapi dengan sistem yang dioperasikan secara mandiri.
Sumber : http://navyrecognition.com/

Militer Ukraina Garap Ranpur Ala Transformer

Militer Ukraina Garap Ranpur Ala Transformer


Untuk mendukung kemampuan tempur pasukan khusus yang bisa diturunkan di berbagai medan jenis apapun dalam waktu singkat, militer Ukraina sedang berusaha menciptakan ranpur ala Transformer.
Kendaraan tempur (ranpur) yang juga bisa terbang ini dinamakan E-LSFV (Eletric Light Special Force Vehicle).
Ranpur Transformer yang bisa mengangkut enam pasukan khusus itu juga dilengkapi persenjataan yang mutakhir.
Secara fisik ranpur Transformer militer Ukraina itu merupakan mobil taktis lapis baja beroda empat. E-LSFV memiliki dua mesin masing-masing bertenaga 80 KW.

Ranpur Ala Transformer
Ranpur Ala Transformer 
Ranpur ini digerakkan oleh tenaga listrik sehingga mesinnya bisa bersuara senyap (stealth). Untuk bisa terbang, E-LSFV dilengkapi dengan empat buah rotor di bagian atasnya.Baling-baling ini bisa dilepas sesuai kebutuhan misi tempurnya.
Untuk mempercepat geraknya, baterai-baterai pengisi accu untuk menggerakkan mesin bisa diisi maksimal hanya dalam waktu lima menit. Dengan kapasitas baterai penuh, E-LSFV mampu menempuh jarak 800 km.
E-LSFV memiliki varian lain untuk memenuhi kebutuhan tugas tempur yang beragam. CERV (Clandestine Extended Range Vehicle), RST-V (Reconnaissance, Surveillance, Targeting Vehicle), JTEV (Joint Tactical Electric Vehicle) Shadow, dan FED (Fuel Efficient Demostrator) Bravo.
Masing-masing varian E-LSFV rata-rata berbobot tiga ton. Dua awak yang berkualifikasi pasukan khusus bertugas mengoperasikan ranpur dan empat personel pasukan khusus lainnya sebagai penumpang.
Saat ini sebenarnya tidak hanya militer Ukraina saja yang sedang mengembangkan ranpur ala Transformer ini, militer AS yang secara teknologi selalu dalam posisi terdepan juga sedang mengembangkan ranpur yang sama.
Melalui program pemerintah bernama Transformer (TX), sejumlah pabrikan mulai mendesain dan membuat purwarupa ranpur masa depan ini, seperti Terrafugia (Tyrannos), AVX Aircraft Company, AAI Corporation, dan prototipe Black Knight. Agustinus Winardi
Sumber : http://angkasa.co.id/

KSAU Kunjungi A400M di Lanud Halim

KSAU  Kunjungi A400M di Lanud Halim


Sebuah pesawat angkut militer A400M Atlas milik Angkatan Udara Inggris (Royal Air Force - RAF) tiba di Lanud Halim Perdanakusuma dan diperkenalkan kepada media, Senin (6/3/2017). Kedatangan pesawat adalah dalam rangka kunjungan singkat sekaligus pengenalan pesawat produk Airbus Defence and Space yang dioperasikan oleh RAF.
Pesawat milik Skadron 70 RAF di bawah pimpinan Komandan Skadron 70 RAF, Wing Commander (Letnan Kolonel) Simon Boyle ini melakukan penerbangan dari Inggris ke Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, Indonesia, Malaysia, Maladewa, Dupai, Siprus, dan kembali lagi ke Inggris.
Boyle dalam keterangannya kepada media menyatakan, Skadron 70 merupakan yang pertama mengoperasikan A400M di jajaran RAF sejak dua tahun lalu. AU Inggris saat ini mengoperasikan 14 A400M dan jumlahnya akan terus meningkat menjadi 22 unit. Dalam operasionalnya di RAF, A400M telah mengumpulkan 5.000 jam terbang.
Pesawat Angkut Militer A400M Atlas
Pesawat Angkut Militer A400M Atlas 

Penerbangan dengan rute jauh termasuk ke Indonesia kali ini, lanjut Boyle, juga dalam rangka meningkatkan kemitraan RAF dengan Angkatan Udara negara-negara di kawasan sekaligus membuka peluang bagi mereka yang berminat.
Boyle menyatakan, pengoperasian A400M oleh RAF telah memberikan banyak keuntungan. Di antaranya kemampuan terbang jelajah A400M yang jauh, kemampuan membawa muatan yang banyak, dan kemampuan taktis pesawat ini seperti terbang rendah, mengedrop barang, dan lepas landas/mendarat di landasan pendek.
“Bagi RAF, mengoperasikan 22 pesawat A400M nantinya akan memberikan keuntungan yang banyak karena keunggulan dari performa pesawat ini. Kami akan terus bekerja sama dengan partner kami para pengguna pesawat ini di Eropa, Malaysia, dan juga Airbus Defence and Space untuk menjadikan pesawat ini sebagai pesawat angkut taktis yang sangat baik,” jelas Boyle.
Kunjungan A400M ke Indonesia merupakan yang kedua kali. Tahun 2012 pesawat serupa yang masih dioperasikan dan diuji oleh pabriknya singgah di Lanud Halim Perdanakusuma. Saat itu sejumlah media berkesempatan merasakan joy flight dengan pesawat ini.
A400M terbang perdana pada 11 Desember 2009. Pesawat produksi pertama diserahkan pihak pabrikan kepada AU Perancis pada Agustus 2013 dan mulai berdinas setahuh kemudian. A400M telah digunakan oleh AU Perancis dan AU Turki untuk operasi di Afghanistan, Republik Afrika Tengah, wilayah Sahel di Afrika, Mali, dan di Timur Tengah untuk mendukung operasi udara di Irak dan Suriah. Sebanyak 40 unit A400M telah diproduksi hingga saat ini dan 22 unit untuk RAF akan selesai diterima tahun 2019. Negara lain yang menggunakan pesawat ini adalah Jerman, Belgia, Luksemburg, dan Spanyol.
KSAU dan Sekjen Kemhan Kunjungi A400M di Lanud Halim
Pesawat angkut militer A400M buatan Airbus Defence and Space yang dioperasikan oleh AU Inggris (RAF) dan tiba di Lanud Halim Perdanakusuma, Senin (6/3/2017), dikunjungi oleh KSAU Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Sekjen Kementerian Pertahanan Laksdya TNI Widodo serta pejabat lainnya.
Pada kunjungan kedua A400M ke Indonesia tersebut, Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik turut menyambut dan mendampingi KSAU serta pejabat lainnya.
“Saya sangat senang menyambut pesawat milik RAF ini di Jakarta. Desainnya yang inovatif adalah hasil dari teknologi serta keahlian termutakhir yang ada saat ini. Pesawat ini memiliki kemampuan yang paling multifungsi dibanding dengan pesawat lain yang ada di kelasnya; tapi pada saat bersamaan, A400M menawarkan efektivitas biaya yang tak tertandingi. Saya bangga riset, inovasi, dan keahlian terdepan dari Inggris telah berkontribusi pada pengembangan pesawat yang luar biasa ini,” ujar Moazzam Malik sebagaimana rilis dari Airbus yang dikirimkan kepada media termasuk Angkasa.
Sementara itu, Presiden Asia Pacific Airbus Pierre Jaffre mengatakan, “Airbus telah berkunjung ke Jakarta di tahun 2012 dengan A400M dan kami senang bisa kembali lagi lima tahun kemudian bersama salah satu pelanggan utama kami, RAF.”
Dikatakan lebih lanjut, kunjungan ini memberikan Indonesia kesempatan untuk mendapatkan pemahaman langsung mengenai operasional A400M yang bertugas dengan RAF.
A400M merupakan pesawat angkut yang paling canggih yang ada saat ini, sempurna untuk kebutuhan di kawasan ini serta lebih hemat biaya dibandingkan dengan pesawat lain yang ada sekarang. “Dengan kemampuan militer dan misi kemanusiannya, A400M adalah pilihan yang tepat untuk Angkatan Udara modern dan kami berharap A400M bisa terbang dengan warna Indonesia di masa mendatang,” tambah Jaffre.
A400M bersertifikasi untuk menggunakan landasan pacu kecil yang tidak beraspal, dapat pula membawa beban besar dan berat pada misi bencana kemanusiaan serta membawa muatan tersebut langsung ke titik kebutuhan. A400M juga telah membuktikan kemampuannya dalam operasi di iklim yang panas dan lembab. Demikian dijelaskan dalam rilis Airbus tersebut. Roni Sontani
Sumber : http://angkasa.co.id/

Swedia Akan Berlakukan Kembali Wajib Militer

Swedia Akan Berlakukan Kembali Wajib Militer


Swedia akan memberlakukan kembali wajib militer tahun depan untuk mengatasi masalah kekurangan personel di tengah ketidakpastian situasi keamanan di kawasan.
"Ada pencaplokan Rusia atas Crimea, ada agresi di Ukraina, dan sejumlah aktivitas lain di sekitar, jadi kami memutuskan untuk membangun keamanan nasional yang lebih kuat, salah satu keputusannya adalah mengaktifkan kembali wajib militer," ujar Menteri Pertahanan Swedia, Peter Hultqvist.
Dengan pengumuman ini, Hultqvist mengundang 4.000 pria dan perempuan untuk mengikuti pelatihan militer pada 2018 dan 2019. Hultqvist mengatakan, syarat penting dari perekrutan ini adalah motivasi.
Namun selama ini, pemuda Swedia menganggap militer sebagai profesi aneh, tidak menyenangkan, ketinggalan zaman, dan payah. Jika memang ada wajib militer pun, mereka mengaku pada akhirnya akan beralih dari profesi tersebut.
Militer Swedia
Militer Swedia 

Tingkat pengangguran di Swedia sangat kecil, bahkan hampir nol. Dengan kualitas pemuda yang baik dan tak tertarik militer, angkatan bersenjata Swedia pun kekurangan orang.
Setiap tahunnya, Swedia membutuhkan 4.000 personel baru. Namun kini, mereka rata-rata hanya dapat merekrut 2.500 personel baru setiap tahunnya.

Rencana pemberlakuan kembali wajib militer ini pun mengakhiri perdebatan panjang mengenai kesiapan militer Swedia setelah insiden "pelecehan" yang dilakukan oleh pesawat tempur Rusia pada 2013 lalu.
Saat itu, pasukan Rusia sedang berlatih menjalankan satu misi serangan ke Stockholm dengan menerbangkan jet tempurnya sangat dekat ke perbatasan Swedia pada malam hari.
Namun ternyata, tak ada pesawat Swedia yang siaga menghadapi jet Rusia itu. Dari kejauhan, justru pesawat NATO di Lithuania dan Denmark yang bereaksi. Dua pesawat dari Lithuania bahkan berhasil membayangi jet Rusia itu.

Sejak saat itu, sejumlah pihak di Swedia meminta pemberlakuan kembali wajib militer yang sebenarnya sudah dihentikan sejak runtuhnya Uni Soviet.
Semenjak keruntuhan Uni Soviet tersebut, anggaran belanja militer Swedia pun terus turun dari 2,5 persen GDP pada 1991 menjadi 1,1 persen GDP pada 2015.
Sementara itu, para negara tetangga Swedia yang tergabung dalam NATO meningkatkan anggatan militernya dan mengirimkan kembali pasukannya ke dekat Laut Baltik untuk bersiaga menghadapi kemungkinan perang. (has)

Sumber : http://www.cnnindonesia.com/internasional/20170303145204-134-197621/kurang-personel-swedia-akan-berlakukan-kembali-wajib-militer/

Pesawat Militer Jatuh di Dekat Turki

Pesawat Militer Jatuh di Dekat  Turki

Seorang pejabat Turki mengatakan sebuah pesawat jatuh di pedesaan dekat perbatasan Suriah. Informasi awal menunjukkan pesawat tersebut milik Suriah.
Gubernur provinsi Hatay, Erdal Ata mengatakan kepada kantor berita yang dikelola negara Anadolu, kemungkinan pesawat yang jatuh adalah pesawat militer. Namun tidak ada pelanggaran wilayah udara dan tidak ada intervensi oleh pasukan Turki. Ia menambahkan bahwa kemungkinan pesawat jatuh akibat masalah teknis.
Pesawat militer jenis MiG-23 yang diduga milik Suriah jatuh
Pesawat militer jenis MiG-23 yang diduga milik Suriah jatuh 

Dikutip dari laman Telegraph, Minggu (5/3/2017), tim penyelamat telah dikirim ke lokasi jatuhnya pesawat.
Kantor berita swasta Turki, Dogan, melaporkan penduduk desa terdekat telah menghubungi pihak berwenang untuk melaporkan kecelakaan pesawat itu. Mereka juga mengatakan kepada pihak berwenang bahwa pilot diduga berhasil keluar dari pesawat sebelum kecelakaan.
Sementara itu, Perdana Menteri Turki Binali Yildirim menyebut pesawat tempur yang jatuh adalah jenis MiG-23.

"MiG-23, diyakini telah dimiliki oleh rezim Suriah, jatuh di sisi Suriah dari perbatasan," kata Yildirim seperti dikutip dari Reuters.
"Pilot mungkin telah keluar dari pesawat dan mendarat di kedua sisi. Sebuah operasi pencarian dan penyelamatan sedang berlangsung. Tidak jelas mengapa pesawat jatuh. Ini mungkin karena kondisi cuaca," katanya.
Tempur operasi oleh banyak kekuatan milisi dan pemerintah datang dekat dengan perbatasan yang panjang Turki.

Sumber:https://international.sindonews.com/read/1185380/43/pesawat-militer-jatuh-di-dekat-perbatasan-turki-1488653308

Kapal Induk Admiral Kuznetsov Rusia akan Diperbaiki Sebelum Juli 2017

Kapal Induk Admiral Kuznetsov Rusia akan Diperbaiki Sebelum Juli 2017


Proses perbaikan dan modernisasi kapal induk ternama Rusia, Admiral Kuznetsov, akan dimulai pertengahan tahun atau sebelum Juli 2017 di galangan kapal Zvezdochka, Severodvinsk, atau selam dua setengah tahun ujar seorang narasumber di industri pertahanan kepada TASS.
“Keputusan untuk memulai modernisasi Admiral Kuznetsov akan dimulai di Zvezdochka dalam enam bulan pertama 2017. Rencana proyek beserta biaya dan jumlah tenaga kerjanya akan diumumkan beberapa bulan ke depan,” kata narasumber. Dia menambahkan bahwa “seluruh pengerjaan kapal harus selesai sebelum 2020”.
Kapal Induk Admiral Kuznetsov Rusia
Kapal Induk Admiral Kuznetsov Rusia 

Sumber tersebut mengatakan bahwa kontrak reparasi kapal tersebut belum ditandatangani. Biaya reparasi kapal diperkirakan akan lebih dari 20 miliar rubel (sekitar 4,5 triliun rupiah).
Empat generator uap milik kapal yang baru saja kembali dari tugasnya di Laut Tengah tersebut akan direparasi, sementara empat sisanya diganti baru.
“Kapal ini akan dilengkapi dengan sistem-sistem modern, seperti perangkat tempur elektronik, sistem komunikasi, sistem intelijen, sistem navigasi, dan sistem kontrol tempur. Selain itu, sistem kontrol baru untuk pendaratan pesawat tempur juga akan dipasang. Jumlah muatan pesawat tidak akan berubah,” katanya menambahkan.
Pusat Reparasi Kapal Zvezdochka mengatakan kepada TASS bahwa galangan kapal tersebut sudah siap untuk menerima Admiral Kuznetsov, tapi mereka menolak berkomentar tentang kapan, biaya, serta jumlah pekerja yang dikerahkan karena kontraknya belum ditandatangani.
Menurut pernyataan sebelumnya dari Kepala United Shipbuilding Corporation Alexey Rakhmanov, perbaikan tersebut termasuk perubahan struktural dalam jumlah muatan senjata Admiral Kuznetsov.
Sumber : http://tass.com/defense/933816

Belanda CS harus patuhi indonesia

Belanda CS harus patuhi indonesia


Bangkai kapal perang Belanda, Inggris, dan kapal selam Amerika Serikat (AS) hilang di Laut Jawa. TNI AL sudah berkoordinasi dengan ketiga negara tersebut terkait permasalahan itu.
"Kita sudah melaksanakan pertemuan dengan mereka, biar bagaimana pun juga itu heritage mereka yang ada di sini," ungkap Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Ade Supandi di Mabes TNI AL, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (3/3/2017).
Ilustrasi 

Meski sudah berkoordinasi dengan Belanda, Inggris, dan AS soal bangkai kapal perang yang hilang, Ade menegaskan ketiga negara itu harus tetap mematuhi aturan Indonesia. Namun TNI memastikan akan memberikan bantuan, termasuk jika Belanda, Inggris, dan AS ingin survei ke lokasi tempat bangkai kapal perang terkubur.
"Harus tunduk pada peraturan Indonesia, oleh karena itu mereka tidak bisa survei sendiri, nyelam sendiri, tetep menggandeng atau memberitahukan kepada kita pemerintah Indonesia," jelas Ade.
KSAL juga menyatakan kerja sama juga harus ditentukan dengan jelas sebelum survei dilakukan. Ade mengatakan semua perlu dipetakan karena dalam pengawasan, semua ada di tangan TNI, dalam hal ini TNI AL.
"Kerja sama itu harus ditentukan, apa yang diinginkan dari survei itu sendiri, kemudian juga berapa lama surveinya, dan detail yang diharapkan dari mereka, dan demikian juga setiap kerangka yang dimiliki," sebutnya.
"Harus dipetakan, karena itu adalah bagian dari pengawasan dari kita, dan untuk peta laut yang melakukan itu Angkatan Laut, semua heritage, harus diinformasikan ke kita, posisinya, di mana dia tenggelam, karena tenggelamnya tahun '42-an, sebelum kita merdeka," imbuh Ade.
Mengenai pengawasan di sekitar bangkai kapal perang Belanda, AS, dan Inggris tersebut, menurut KSAL bisa dilakukan dengan dua cara. Namun itu pun setelah lokasi pastinya diketahui.
"Patroli itu kan kalau sudah tahu markanya, pengawasan itu bisa dari melakukan surveillance system, sehingga bisa kita lakukan pertama dengan surveillance system, yang kedua dengan patroli," tutur dia.
Sebelumnya, pemerintah Belanda mengungkapkan kesedihannya atas hilangnya tiga bangkai kapal perang miliknya di Laut Jawa. Ketiga kapal perang Belanda itu adalah Hr.Ms. De Ruyter, Hr.Ms. Java, dan Hr.Ms. Kortenaer, yang tenggelam pada Pertempuran Laut Jawa 1942. Ketiganya tenggelam saat menghadang invasi Jepang ke Pulau Jawa.
Menurut Kementerian Pertahanan Belanda, dua dari tiga bangkai kapal perang tersebut, yakni Hr.Ms. De Ruyter dan Hr.Ms. Java, hilang seluruhnya. Sedangkan kapal Hr.Ms. Kortenaer masih ada sisanya sebagian.
Bukan hanya bangkai kapal perang Belanda yang hilang di Laut Jawa, bangkai kapal perang Inggris dan AS juga hilang. Bangkai kapal-kapal perang Inggris, yaitu HMS Exeter, kapal perusak HMS Encounter, dan HMS Electra, juga ikut hilang bangkainya. Ketiganya karam setelah bertempur dengan pasukan Jepang pada bulan Maret 1942.
Bahkan sebuah bangkai kapal selam Amerika Serikat (AS) juga hilang tak jelas rimbanya. Mengenai kejadian ini, Belanda telah memberi tahu negara-negara terkait, antara lain Amerika Serikat, Inggris, Australia dan Indonesia. Selanjutnya Belanda mengupayakan investigasi atas hilangnya ketiga bangkai kapal perangnya itu.
Pihak Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Inggris menduga hilangnya bangkai kapal ini dikarenakan telah diambil oleh para pemulung besi tua ilegal.
"Bangkai (kapal) itu nyaris semua dipindahkan dari dasar laut oleh pemulung besi ilegal," demikian kecaman yang dikeluarkan oleh Kemenhan Inggris seperti dilansir Dailymail.co.uk, Jumat (18/11/2016).
Sumber : https://m.detik.com/

Airbus A400M RAF Akan Unjuk Kebolehan

Airbus A400M RAF Akan Unjuk Kebolehan



Bukan sekali saja Airbus A400M bertandang ke Indonesia, terakhir pesawat angkut berat produksi Airbus Defence and Space (ADS) ini mendarat di Lanud Halim Perdanakusuma pada 23 Maret 2015, kala itu Airbus A400M berperan sebagai pesawat pendukung dan logistik pada kunjungan dua jet tempur Rafale Angkatan Udara Perancis. Dan ada kabar terbaru, rencananya pada hari Senin depan (6/3/2016), Airbus A400M milik AU Kerajaan Inggris (Royal Air Force) akan mendarat di Lanud Halim Perdanakusuma.
Airbus A400M RAF
Airbus A400M RAF 

Dalam undangan peliputan yang diterima Indomiliter.com (1/3/2016), disebutkan Duta Besar Kerajaan Inggris Untuk Republik Indonesia, HE Moazzam Malik, dan perwakilan RAF akan memberi sambutan pada Senin pagi. Datang jauh dari belahan Eropa, tentu ada maksud tersirat dari kehadiran pesawat angkut berat yang kini jadi andalan AU Kerajaan Malaysia (RMAF). Seperti dikutip dari Janes.com (2/3/2016), kedatangan Airbus A400M membawa misi untuk lebih memperkenalkan kemampuan pesawat.
Meski belum ada kontrak pembelian, Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI telah menjatuhkan pilihan pesawat angkut berat untuk TNI AU pada Airbus A400M. Merujuk ke berita sebelumnya, Kemhan RI telah menyetujui pengadaan lima unit Airbus A400M Atlas. Nilai untuk lima unit A400M tersebut disebut mencapai US$2 miliar. Kelima A400M nantinya akan disebar untuk perkuatan armada pesawat angkut berat di Skadron Udara 31 dan Skadron Udara 32. Walau sudah ada konfirmasi tentang unit yang dibeli, namun belum dijelaskan lebih lanjut mengenai skema ToT (Transfer of Technolgy) yang akan diperoleh pihak Indonesia. Selama ini kemitraan antara Airbus Group dan PT Dirgantara Indonesia (DI) telah berlangsung sangat baik dan erat, hampir sebagian besar produk PT DI terkait dengan kerjasama bersama Airbus Group.
Sebelumnya pada bulan Agustus 2016, petinggi Airbus Defence and Space, Fernando Alonso, selaku Head of Military Aircraft, Airbus Defence and and Space melakukan lawatan kerja di Indonesia. Dalam agenda kerjanya, Alonso akan melakukan pembicaraan dengan pihak Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI dan mitra kerja PT Dirgantara Indonesia (DI). Terkait dengan produk, Airbus A400M dan pesawat angkut sedang C-295 menjadi domain dari area kerja Airbus Defence and Space. Untuk C-295 kini telah beroperasi memperkuat Skadron Udara 2 Lanud Halim Perdanakusuma.
Ditilik dari kemampuan angkut dan jangkauan, Airbus A400 berada di antara pesawat angkut strategis C-17 Globemaster III dan C-130J Hercules. Dari sisi teknologi, Atlas punya inovasi tinggi dengan adopsi sistem kemudi fly by wire yang memudahkan penerbangan, sistem forward facing crew cockpit yang membuat operasi penerbangan efisien, dan ruang kabin terbesar yang memungkinkan peberbangan jarak jauh menjadi lebih hemat. Karena sudah serba terkomputerisasi, A400M hanya membutuhkan tiga awak, yakni pilot, kopilot dan loadmaster.
Sebagai pesawat angkut berat, A400M punya ruang kargo dengan lebar 4 meter, tinggi 3,85 meter, dan panjang 17,71 meter, pesawat ini mampu mengangkut kargo dalam berukuran besar seperti helikopter NH90 atau CH-470 Chinook atau dua buah kendaraan pengangkut infanteri Stryker. A400M juga bisa mengangkut truk semitrailer dengan peti kemas berukuran 6,906 meter. Kapasitas muatan keseluruhan mencapai 37 ton. Keunggulan lainnya, A400M dilengkapi perangkat air refuelling (isi bahan bakar di udara), dan pesawat ini juga dapat disulap sebagai pesawat tanker. (Haryo Adjie)
Sumber : http://www.indomiliter.com/

Akankah Rusia dan AS Terseret dalam Perlombaan Senjata Seperti Era Perang Dingin?

Militer Amerika
Militer Amerika 

Sementara AS hendak meningkatkan anggaran pertahanannya sebesar 54 miliar dolar AS, Rusia enggan terserat dalam perlombaan senjata dan tak berencana meningkatkan belanja militernya.
Presiden AS Donald Trump berencana meningkatkan anggaran belanja pertahanan untuk memodernisasi militer Amerika terutama untuk menambah kapal dan pesawat baru, serta memperkuat rute-rute kunci perairan internasional sebesar 54 miliar dolar AS.
Untuk mewujudkan hal ini, AS siap untuk memangkas pengeluaran lainnya, seperti memotong sepertiga anggaran Departemen Luar Negeri yang otomatis akan menghilangkan program-program tertentu dan berdampak pada restrukturisasi departemen.
Sebelumnya, Washington telah meminta anggota NATO untuk “membayar tagihan" dan menyumbangkan dua persen dari PDB mereka untuk anggaran aliansi. Jika tidak, sebagaimana yang dikatakan Menteri Pertahanan AS James Mattis, Amerika akan “melonggarkan komitmennya terhadap aliansi ini.”
Di lain pihak, Rusia, yang akan segera melaksanakan program persenjataan baru untuk 2018 - 2025, tidak berencana meningkatkan pengeluaran militer ataupun mengurangi anggaran belanja pertahanannya. Belanja militer Rusia menghabiskan tiga persen PDB negara, bukan empat persen, seperti yang awalnya direncanakan. Para ahli percaya bahwa sikap ini merupakan cerminan hasil evaluasi pemerintah terhadap situasi ekonomi negara, serta tak adanya ancaman nyata dari AS terhadap keamanan nasional.
Perang Dingin 2.0
Selama kampanye pemilu AS tahun lalu, Trump sebagaimana kandidat Partai Republik lainnya kerap menyuarakan dukungannya untuk meningkatkan kekuatan dan pengeluaran militer Amerika. Keputusan Trump untuk meningkatkan anggaran 2018 adalah sesuatu yang benar-benar diharapkan, kata Sergei Rogov, direktur ilmiah Institut RAS AS dan Kanada.
“Rincian rencana ini akan terungkap pada awal Maret ketika pemerintah mengirimkan permintaan anggarannya pada Kongres. Saat ini, mereka tengah memikirkan sektor apa yang harus mendapatkan perhatian: pada peningkatan kesiapan tempur atau pembelian teknologi baru. Belum lama ini, para pejabat di Angkatan Bersenjata AS mengatakan bahwa sebagian besar pesawat dan helikopter Amerika membutuhkan perbaikan serius,” kata Rogov.
Anggaran belanja pertahanan senilai 54 miliar dolar AS yang hendak diajukan Trump setara dengan gabungan anggaran tahunan Kementerian Pertahanan Rusia di pembangunan kapal, modernisasi senjata nuklir, dan pembangunan sistem pertahanan rudal.
“Sistem pertahanan misil di wilayah AS, yaitu kompleks di New York, Alaska, dan California, akan menjadi fokus perhatian,” kata Rogov, seraya menambahkan bahwa Rusia dan AS sekali lagi telah kembali ke realitas Perang Dingin, dan akan segera memulai perlombaan senjata yang dapat merugikan Rusia.
Bukan Ancaman bagi Rusia
Namun, sekalipun Kongres menyetujui peningkatan anggaran militer AS, para pakar percaya bahwa hal itu sama sekali tidak akan mengancam keamanan Rusia. Moskow perlu khawatir hanya jika kenaikan anggaran berakibat pada penyebaran pangkalan baru NATO atau sistem serangan di dekat perbatasan Rusia.
“Saat ini, Rusia tak bisa meladeni perlombaan senjata baru dan tak perlu bereaksi terhadap peningkatan anggaran militer Amerika,” kata Direktur Pusat Keamanan Internasional di Institut Ekonomi Dunia dan Hubungan Internasional Alexei Arbatov. “Uang yang kita alokasikan untuk pertahanan masih cukup. Kita tidak berencana untuk membangun pangkalan baru di perbatasan, dan kebutuhan militer kita tercukupi lebih dari yang diperlukan.”
Kebijakan Rusia hanya dapat diubah oleh perang yang akan datang dan “syukurlah, kita masih jauh dari kemungkinan semacam itu,” pungkas Arbatov.
Sumber : http://indonesia.rbth.com/

Rusia Buat Model Pertama Pesawat Pembom

Rusia Buat Model Pertama Pesawat Pembom


Model pertama pesawat pembom jarak jauh masa depan Rusia, PAK DA, sedang dikembangkan oleh perusahaan Tupolev, ungkap seorang sumber di kompleks industri pertahanan kepada TASS.
"Beberapa skala mock-up dari bomber PAK DA telah dibuat dari bahan komposit. Juga, ada ukuran penuh 1:1 yang terbuat dari kayu. Semua model yang didasarkan pada konsep sayap terbang," kata sumber itu.
Pesawat Pembom Strategis Masa Depan PAK DA
Pesawat Pembom Strategis Masa Depan PAK DA 

Badan pesawat yang dikembangkan akan dibuat dari material penyerap radar, dan senjata-senjata akan ditempatkan di dalam badan pesawat.
“PAK DA juga akan dilengkapi senjata perang radio elektronik tercanggih buatan lokal. Ia tidak ada tandingannya dalam hal efektivitas,” ujar sumber tersebut.
Sumber lain di industri pertahanan Rusia mengatakan sampel uji pertama dari bomber masa depan akan melakukan penerbangan pertama pada tahun 2025. Pesawat akan memiliki kecepatan subsonik.
Konfirmasi resmi dari data ini juga dimiliki oleh TASS
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Yuri Borisov sebelumnya mengatakan bahwa PAK DA akan dipublikasikan kepada masyarakat luas di tahun 2018. Parameternya akan jauh melebihi dari pembom yang ada saat ini. Rencana awalnya pesawat pembom ini akan diluncurkan pada 2023-2025, sementara uji coba penerbangan dilaksanakan pada 2019-2020. Namun kemudian diumumkan bahwa pengerjaannya ditunda demi melanjutkan produksi serial pembom Tupolev-160.
Sumber : http://tass.com/defense/933391

Seperti Apakah Senapan Runduk Terbaru Buatan Rusia?

Seperti Apakah Senapan Runduk Terbaru Buatan Rusia?


Pada akhir 2016, industri pertahanan Rusia mengumumkan bahwa mereka siap memproduksi massal sebuah senapan runduk baru. Dalam waktu dekat, senapan itu harusnya akan menjadi senjata sniper utama yang digunakan tentara dan badan keamanan khusus Rusia.
Senapan runduk (sniper rifle) terbaru Rusia, Tochnost (bahasa Rusia: Presisi) adalah tipe senjata api terbaru di industri pertahanan Rusia.
Sniper Rifle Tochnost
Sniper Rifle Tochnost 

Awalnya, senapan itu diciptakan sebagai alternatif dari model-model serupa ciptaan Barat. Dari segi karakteristik, prototipe Tochnost dimaksudkan untuk melebihi kualitas senapan-senapan dari Austria dan Finlandia, yang sudah lama terkenal di kalangan tentara khusus.
Senapan pendahulu Tochnost, T-5000 Orsis diperkenalkan pada tahun 2011 dirancang untuk peluru berukuran 7.62 mm dan 8.6 mm, serta mampu menyasar target hingga 1.6 km.
Pada 2012, pasukan-pasukan khusus Rusia yang menggunakan T-5000 meraih kesuksesan besar dengan memenangkan kompetisi internasional sniper elite.
Senapan Tochnost mengungguli pendahulunya dari setiap segi. Ia memiliki jarak tembak hingga lebih dari 2 km. Keakuratan senjata ini mengurangi kemungkinan salah tembak meski dari jarak terjauh sekalipun. Recoil rendah, mekanisme pelatuk yang nyaman, alat pembidik yang spesial, dan, yang paling penting, laras khusus semuanya membuat senjata ini semakin akurat.
Pendahulu yang hebat
Senapan Tochnost diciptakan oleh tim perancang senjata dengan mengadaptasi tradisi di industri pertahanan Rusia. Penggunaan alat pembidik pada senapan adalah ide teknisi Soviet pada tahun 1920-an. Awalnya, rencana para teknisi adalah untuk menciptakan versi lebih baik dari senjata produksi massal seperti model-model dari Mosin dan Tokarev yang digunakan para sniper Soviet saat Perang Dunia II.
Para sniper dipersenjatai dengan senapan yang canggih kala itu, sampai-sampai sniper terkenal Rusia, Vasily Zaitsev, mampu membunuh lebih dari 200 tentara dan perwira Jerman di Stalingrad hanya dalam waktu tiga bulan.
Setelah perang itu, perancang senjata Soviet mulai mengerjakan senapan runduk khusus. Dari segi ketenaran dan jumlah pemakainya, senapan runduk Dragunov (SVD) setara dengan senapan legendaris Kalashnikov. Hingga hari ini, SVD masih digunakan oleh anggota militer di lebih dari 30 negara. Dengan meminjam beberapa elemen dari Kalashnikov, SVD juga menunjukkan kualitas terbaiknya mudah digunakan dan memiliki tingkat efektivitas serangan yang tinggi. Selama perang di Afghanistan, SVD sangat diperlukan: ketika berperang di pegunungan, ia mampu menyasar musuh dengan jarak lebih dari 1 km.
Setelah 1991, Rusia mengembangkan dan menggunakan senapan runduk kaliber besar. OSV-96 Vzlomshchik (bahasa Rusia: Perusak) mampu mengenai bahkan target yang memakai pelindung ringan dengan jarak 2 km, meskipun ia memiliki kekurangan besar: suara tembakan yang nyaring.
Masalah dan prospek
Model Tochnost memiliki asal usul yang impresif namun ada beberapa kekurangan yang perlu diatasi sebelum mulai diproduksi massal.
Peningkatan kualitas Tochnost salah satunya dilakukan melalui peminjaman teknologi asing yang aktif. Sedangkan, kerangka acuannya ditentukan sebelum ada sanksi dari Uni Eropa dan AS, oleh karena itu saat ini harus diperbaiki.
Meskipun pihak pengembang Tochnost percaya diri dengan senjata tersebut, para pakar mengatakan bahwa sebelum memasuki produksi massal, perlu ada beberapa isu teknis penting yang diatasi dan pengertian siapa yang akan memakai senjata itu. Parameter serangannya tidak memungkinkannya digunakan oleh sniper militer, karena mereka biasanya beroperasi dalam jarak yang lebih pendek. Oleh karena itu, pelanggan potensialnya kemungkinan adalah badan keamanan khusus.
Tochnost tentu saja cocok untuk diekspor. Negara yang dapat menawarkan senjata sniper dengan kualitas sedemikian rupa tidak lebih dari dua lusin.
Sumber : http://indonesia.rbth.com/

Senjata Peringkus Drone Intai

 Senjata Peringkus Drone Intai

Karena kerap digunakan untuk misi pengintaian oleh lawan, maka drone alias UAV (Unmanned Aerial Vehicle) lebih berharga jika bisa ditangkap atau dialihkendali, sehingga drone dengan muatan sensor dan database berteknologi tinggi dapat dipelajari isinya. Metode untuk meng-capture drone ada beberapa cara, mulai dari jamming seperti yang berhasil dilakukan Iran pada drone RQ-170 Sentinel milik AS, dimana kendali drone dapat diakuisisi sampai didaratkan. Atau ada langkah jamming frekuensi untuk melumpuhkan drone guna dijatuhkan.
Kesemua cara diatas punya keunggulan masing-masing disesuaikan konteks kondisi di lapangan. Namun kini ada opsi untuk nenangkap drone secara utuh tanpa melalui proses jamming yang rumit. Inilah yang ditawarkan Openworks Enginering, manufaktur teknologi persenjataan dan alat-alat keamanan dari Inggris, yang telah meluncurkan Skywall 100 Man Portable Drone Defence.
Skywall 100 Man Portable Drone Defence
Skywall 100 Man Portable Drone Defence 

Disebut Man Portable lantaran pola penggunaan Skywall 100 mirip sebuah rudal panggul MANPADS atau bisa jadi mirip pasukan infanteri yang mengoperasikan senjata anti tank bazooka. Skywall 100 memungkinkan operator di permukaan untuk menangkap drone yang dianggap mencurigakan secara aman. Sistem ini menjamin drone yang ditangkap dapat mendarat di permukaan dengan aman, pasalnya drone setelah berhasil terkena jarring-jaring yang dilontarkan proyektil, maka drone yang tertangkap tadi diturunkan ke permukaan lewat parasut.
Skwall 100 dengan wujud senjata panggul punya bobot kosong 12 kg, dengan pola tembakkan compressed air power, lontaran proyektil dapat menjangkau jarak ketinggian maksimum 100 meter dan minimum 10 meter. Sistem Skywall didapauk dapat menangkap drone yang melaju dengan kepatan maksimum 15 meter per detik, atau drone dengan kecepatan jelajah 12,5 meter per detik. Karena mengusung compressed air power, maka efek suara yang dihasilkan dari tembakkan Skywall 100 tidak terlalu keras, bahlan cocok dalam menunjang silent operations.
Untuk membidik drone, gunner mengandalkan Smart Scope, versi standar Smart Scope menggunakan Reflex Scope yang terintegrasi dengan range dispay, ini digunakan khusus penembakkan pada siang hari. Jika mau lebih, pembidik Skywall 100 bisa ditambahkan laser with integrated gyroscope dan atmospheric sensor package. Ditangan seorang gunner, Skywall 100 dapat di-reload dengan relatif cepat (breach loading).
Amunisi yang digunakan pada Skywall 100 mirip dengan proyektil pada mortir. Bobot proyektil sekitar 760 gram, bila proyektil telah pecah, maka akan mengembang jejaring yang dapat menangkap drone dalam bentang 8 sq meter. Sebagai ilustrasi, drone quadcopter jenis DJI Phantom 3 dapat diringkus dan dijatuhkan lewat parasut dengan drop speed 3,3 meter per detik.
Dalam paketnya Skywall dapat melontarkan proyektil latih (SP01), proyektil net deployment (SP10), proyektil net with parachute (SP40), dan proyektil net with ECM (Electronic Counter Measure) (SP80). Secara keseluruhan senjata penangkluk drone ini sudah memiliki standar IP54 dan dapat beroperasi pada suhu -5 sampai 50 derajat celcius.
Meski terbilang senjata jenis baru, Skywall 100 sudah dipercaya oleh Secret Service dalam pengamanan kunjungan Presiden Barack Obama ke Berlin, pada bulan November 2016. Skywall 100 digunakan untuk menangkal potensi serangan teroris yang menggunakan drone. Lain dari itu, Skywall 100 dapar dimanfaatkan untuk memaksimalkan restricted airspace di suatu obyek vital. Selain Skywal 100, ada versi Skywall 200 dengan mounting, dan Skywall 300 dengan peluncur otomatis yang dapat dikendalikan secara remote. (Gilang Perdana)
Sumber : http://www.indomiliter.com/

Enam Pesawat Tempur Siluman yang Ada di Dunia Saat Ini

Enam Pesawat Tempur Siluman yang Ada di Dunia Saat Ini

Teknologi pesawat siluman (stealth) terus berkembang dengan pesat, saat ini hanya beberapa negara maju yang memiliki teknologi siluman pada pesawat buatannya. Teknologi pesawat tempur siluman adalah salah satu faktor pendukung kemenangan dalam menjalankan misi peperangan. Berikut ini beberapa pesawat tempur barbagai negara yang memiliki teknologi siluman :
1. F-22 Raptor, AS
Pesawat tempur siluman buatan Lockheed Martin Amerika Serikat, F-22 Raptor disebut-sebut sebagai pesawat generasi kelima terbaik di dunia. Saat ini, Angkatan Udara Amerika Serikat mengoperasikan 187 pesawat tempur ini.
F-22 Raptor, AS

2. F-35 Lightning II, AS
F-35 merupakan pesawat tempur siluman yang dibangun oleh pabrikan Lockheed Martin. Pesawat ini menjadi pembicaraan karena mahal dan masih terus disempurnakan. Donal Trump bahkan menyebut program dan biaya F-35 di luar kendali.
F-35 Lightning II, AS

3. T-50 PAK FA, Rusia
Sukhoi T-50 atau dikenal sebagai PAK FA adalah pesawat tempur siluman Rusia. Negara pecahan Uni Soviet ini masih terus melakukan uji coba dan penyempurnaan pesawat generasi kelima, Sukhoi T-50. Angkatan Udara Rusia berharap dapat menerima PAK FA, pada tahun 2017 ini.
T-50 PAK FA, Rusia

4. J-20 Mighty Dragon,China
Pesawat tempur J-20 China buatan Chengdu Aerospace Corporation, terbang pertama di depan publik, pada saat pembukaan China International Aviation & Aerospace Exhibition ke-11 di Zhuhai, Guandong, 1 November 2016. Pesawat ini sering dibanding-bandingkan dengan F-22 Raptor, pesawat tempur siluman milik Amerika Serikat.
J-20 Mighty Dragon,China

5. J-31 Falcon Hawk, China
Pesawat tempur J-31 buatan Shenyang Aircraft Corporation tampil pertama kali dalam pameran udara Zhuhai Air Show, pada 12 November 2014. Banyak dugaan yang bermunculan bahwa Pesawat generasi kelima China ini merupakan hasil jiplakan dari pesawat buatan Amerika F-35 dan F-22, karena bentuknya yang sangat mirip.
J-31 Falcon Hawk, China

6. X-2 Shinshin, Jepang
Pesawat tempur siluman X-2 Shinshin dikembangkan oleh Mitsubishi, Jepang dan pertama kali terbang pada 22 April 2016. Pesawat generasi kelima Jepang diperkirakan akan mulai diproduksi, pada 2018.
X-2 Shinshin, Jepang

Sumber : TSM

Interested for our works and services?
Get more of our update !