AS Beli Pembunuh Drone Israel Rp 200 M
Angkatan Udara AS menghabiskan US$ 15 juta (Rp 200 miliar) untuk sistem pembunuh drone misterius dari sebuah perusahaan Israel. Kontrak untuk sistem itu akan memasok 21 kit, yang diyakini dialokasikan untuk berurusan dengan ancaman drone dari ISIS.
Namun, rincian kit dan bagaimana mereka akan bekerja belum terungkap, meskipun diyakini menjadi versi modifikasi dari ‘drone shield’ perusahaan itu.Menurut dokumen Angkatan Darat, ELTA North America Inc, Annapolis Junction, Maryland, telah mendapatkan surat kontrak senilai US$ 15.553.483 untuk sistem itu."Kontraktor akan menyediakan pengadaan, pengiriman, dan pelatihan dari 21 Sistem Pertahanan Udara Portabel. Kit akan dibuat Israel dan dikirim ke pangkalan AS pada 28 Juli 2017," tulis dokumen itu sebagaimana dikutip Daily Mail, akhir pekan ini.
Sistem Pembunuh Drone |
Menurut situs Defence One, sistem ini dibeli oleh Air Force Life Cycle Management Center di Hanscom Air Force Base di Massachusetts."Lembaga ini mengawasi pembelian komunikasi dan elektronik, yang mengisyaratkan kesepakatan itu kemungkinan untuk beberapa jenis sistem penghambat yang dapat menjatuhkan drone kecil tanpa melepaskan tembakan."
ELTA Amerika Utara merupakan anak perusahaan dari Israel Aerospace Industries, yang membuat drone buster disebut Drone Shield. Sistem radar ini dapat mendeteksi, melacak dan menghambat drone kecil.
Tahun lalu, perusahaan mengatakan telah menjual Drone Guard ke beberapa pelanggan untuk perlindungan aset dan personil, tetapi tidak mengungkapkan pembelinya.
"Anak dan Grup IAI, ELTA Systems Ltd, menawarkan radar 3-Dimensi (3D) khusus dan sensor Electro-Optical (EO) untuk mendeteksi dan mengidentifikasi, serta sistem penghambat Serangan Elektronik (EA) untuk mengganggu penerbangan drone," kata situs itu.
Nissim Hadas, IAI Executive VP dan Presiden ELTA mengatakan, "Kami telah berhasil membuat radar militer kualitas tinggi dan kemampuan penghambat dalam sistem perlindungan drone efektif dan terjangkau.""Sejak meluncurkan sistem Drone Guard awal tahun ini kami mengalami peningkatan penjualan dan permintaan sistem itu untuk militer, HLS dan tugas perlindungan sipil," tambahnya.
Awal tahun ini posting media sosial mengungkapkan bahwa ISIS telah memodifikasi drone komersial untuk menjatuhkan bom. Pasukan udara koalisi telah memukul drone ISIS dan lokasi produksi drone di Suriah dan Irak.
Sumber : https://m.tempo.co/read/news/2017/02/26/072850379/as-beli-pembunuh-drone-israel-rp-200-m-untuk-lawan-isis
Tidak ada komentar:
Write Comments