Charles de Gaulle, Kapal Induk Nuklir Prancis
Jalani Mid-Life
Kapal induk Prancis, Charles de Gaulle memasuki dok kering untuk menjalani pemeliharaan dan perbaikan di Toloun, Prancis, pada Februari 2017. Charles De Gaulle akan menjalani perbaikan mid-life selama 18 bulan, dan aktif kembali, pada paruh kedua 2018.
Kapal induk bertenaga nuklir Charles de Gaulle memasuki dok kering di Toloun, Prancis, setelah melakukan pelayaran panjang, setara dengan 30 kali mengelilingi dunia, dan melaksanakan 41.000 sorti atau lepas landas dan pendaratan pesawat tempur.
Pemeliharaan dilakukan terhadap reaktor nuklir dan mengisi bahan bakar, sistem katapel (CATOBAR), dan sistem pendingin ruangan. Setelah perbaikan, Kapal Induk Charles De Gaulle akan dapat beroperasi selama lebih dari dua puluh tahun lagi.
Charles de Gaulle |
Selain untuk pemeliharaan, perbaikan mid-life juga memiliki tiga tujuan, pertama memodernisasi sistem tempur dan meningkatkan interoperabilitas dengan angkatan laut sekutu. Kedua, persiapan untuk membawa pesawat tempur Rafale M sepenuhnya (sebelumnya juga membawa pesawat tempur Super Etendard), dan ketiga, memodernisasi kemampuan kapal induk.
Kapal induk Prancis satu-satunya ini akan menerima sistem tempur baru, sistem komunikasi dan jaringan IT ditingkatkan. Sensor, radar peringatan dini, sensor infra merah dan camera optronik masuk dalam daftar perbaikan.
Ruang kontrol kapal induk Charles De Gaulle juga akan diperbarui agar dapat menjalankan sistem manajemen tempur SENIT. Pemeliharaan dan perbaikan ini akan membuat kapal ini mampu menjalankan perannya pada masa mendatang. Angkatan Laut Prancis menyebutkan bahwa perbaikan mid-life melibatkan 160 perusahaan lebih selama empat juta jam. (Herru Sustiana)
Sumber : TSM
Tidak ada komentar:
Write Comments