Australia Masuki Era Perang Elektronik
Pesawat serang elektronik Boeing EA-18G Growler baru milik Angkatan Udara Australia (Royal Australian Air Force - RAAF) telah tiba di Avalon Airshow 2017 (28 Februari - 5 Maret 2017) dalam debut publik mereka.
Pesawat terbang yang tampil di airshow tersebut baru-baru ini diterbangkan ke Australia dari Naval Air Station Whidbey Island di Amerika Serikat.
EA-18G Growler RAAF |
"Pesawat ini seperti monster; ia dibangun untuk menjadi pesawat perang dan tepat seperti itulah yang kami rencanakan untuk menggunakannya," kata Panglima Angkatan Udara Marshal Leo Davies, menyambut kedatangan pesawat perang elektronik pertama Australia tersebut pada hari Selasa (28/02).
Sementara itu, Menteri Pertahanan Senator Marise Payne mengumumkan bahwa Australia telah bermitra dengan AS dalam pengembangan radar dan radio jammer next generation untuk Growler dengan investasi sebesar $250 juta.
"Perang elektronik merupakan bidang yang berkembang pesat dan kami ingin memastikan bahwa pesawat ini tetap di garis depan teknologi di sepanjang kedinasan mereka, jadi kami akan bekerja dalam kemitraan dengan Angkatan Laut Amerika Serikat untuk mengembangkan kemampuan jamming next generation tersebut," kata Menteri Payne .
Growler mampu memberikan dukungan peperangan elektronik dengan mengganggu, mengecoh atau mencegah akses ke sistem elektronik musuh, termasuk radar dan sistem komunikasi.
"Integrasi adalah kuncinya; jadi bukan hanya tentang pesawat terbangnya," kata Air Marshal Davies.
"Saya berharap pesawat ini untuk lebih banyak terbang dengan Angkatan Darat dan Angkatan Laut daripada dengan Angkatan Udara."
Pada pertengahan tahun ini, keseluruhan 12 pesawat diharapkan tiba di Pangkalan RAAF Amberley di Queensland untuk dioperasikan oleh Squadron 6.
Australia adalah satu-satunya negara selain AS yang menerbangkan Growler.
Sumber : australianaviation.com.au
Tidak ada komentar:
Write Comments